Rabu, 03 Juli 2013

Artikel dan tajuk rencana



Secara teknis jurnalistik, artikel adalah salah satu bentuk opini yang terdapat dalam surat kabar atau majalah. Disebut salah satu, karena masih ada bentuk opini yang lain, diantaranya : 1) Tajuk rencana, merupakan opini berisi pendapat dan sikap resmi suatu media sebagai institusi penerbitan terhadap persoalan actual, fenomenal, dan atau kontroversial yang berkembang di masyarakat; 2) Karikatur, diartikan sebagai opini redaksi media dalam bentuk gambar yang sarat dengan muatan kritik social dengan memasukan unsur kelucuan, anekdot, atau humor agar siapapun yang melihatnya bias tersenyum, termasuk tokoh atau objek yang dikarikaturkan itu sendiri; 3) Pojok adalah kutipan pernyataan sngkat nara sumber atau peristiwa tertentu yang dianggap menarik atau kontroversial, tujuannya untuk mengingatkan. Kritis tetapi tetap etis; 4) Kolom adalah opini singkat seseorang yang lebih banyak menekankan aspek pengamatan dan pemaknaan yang terdapat dalam masyarakat;  5) Surat pembaca adalah opini singkat yang ditulis oleh pembaca dan dimuat dalam rubric khusus surat pembaca. Semuanya ditmpatkan dalam satu halaman khusus. Ini yang sering disebut sebagai halaman opini (opinion page).
Artikel yang ditulis untuk konsumsi surat kabar atau majalah memiliki 7 karakteristik :
  • Ditulis dengan atas nama.
  • Mengandung gagasan actual dan atau kontroversial.
  • Gagasan ang diangkat harus menyangkut kepentingan sebagian terbesar khalayak pembaca.
  • Ditulis secara referensial dengan visi intelektual.
  • Disajikan dalam bahasa yang hidup, segar, popular, komunikatif.
  • Singkat dan tuntas.
  • Orisinal
Jenis-jenis artikel :
  • Artikel praktis.
  • Artikel Ringan.
  • Artikel halaman opini.
  • Artikel analisis ahli.
Apa sebenarnya fungsi artikel dalam media cetak ? Ada 2, bagi surat kabar dan bagi penulis, yakni sebagai penafsir dan penerjemah berita bagi surat kabar dan sebagai wahana diskusi dan sosialisasi gagasan, kontribusi pemikiran dalam rangka kerangka mencari solusi, serta proses sarana aktualisasi dan eksistensi diri bagi penulis.
Ada beberapa kriteria kemampuan yang harus dimiliki oleh calon penulis artikel, yaitu :
  • Teknikal.
  • Mental.
  • Reading-habit.
  • Intelektual.
  • Sosiokultural.
 Sebagai proses kreatif, menulis artikel dibagi ke dalam 3 tahap : 1) Persiapan penulisan, dalam tahap ini kita harus menyiapkan beberapa aspek, antara lain : Aspek administrative, aspek teknis, aspek akademis dan aspek psikologis. Menulis memang proses kreatif, tetapi hasilnya tidak akan memuaskan selama tidak ditunjang oleh pemenuhan persyaratan yang sifatnya administrative, kreatif da disiplin; 2) Pelaksanaan penulisan. Pada tahap ini, kita harus memusatkan perhatian hanya kepada tulisan dan menghindari gangguan yang bias membatalkan aktivitas kreatif kita. Dengan berpedoman pada kerangka karangan yang sudah kita buat disertai daftar referensi yang sudah tersusun diatas meja, maka pekerjaan kita hanya satu : menulis dan terus menerus; 3) Perbaikan materi tulisan, meliputi  : a) Judul, b) Intro, c) Komposisi, d) Akurasi dan relevansi data, e) Ejaan dan istlah-istilah teknis serta kata serapan yang dipakai, f) Gramatika, g) Bobot dan substansi materi tulisan dan h) Asumsi dampak yang diharapkan dari media dan khalayak pembaca. Ketiga sangat menentukan seseorang dalam menuai keberhasilan atau sebaliknya kegagalan dalam proses penulisan artikel.
Carilah ide yang menarik ketika ingin menulis sebuah artikel. Ide adalah sesuatu yang melintas dalam pikiran kita. Bisa dalam bentuk kata, kalimat, gambar, symbol, warna, isyarat, tanda; bias juga nama orang, binatang, hewan, tumbuhan. Dari situ muncullah gagasan yang memotivasi kita untuk melakukan suatu pernyataan, sikap, atau tindakan tertentu. Sumber ide yang kemudian diangkat menjadi sumber topic dapat dilacak dari, antara lain :
  • Pengalaman pribadi
  • Hobi atau keterampilan.
  • Pengalaman pekerjaan atau profesi.
  • Pendapat dan hasil pengamatan pribadi. 
  •  Peristiwa actual.
  • Masalah social.
  • Kejadian khusus.
  • Minat khlayak banyak.
Syarat ide yang baik menunjuk pada 3 hal : 
  • Aktual
  • Relevan
  • Terjangkau
 Tetapkan topic secara spesifik, maksudnya dalam penulisan artikel, topic sebaiknya dirumskan dalam satu kalimat yang utuh. Kita bias merujuk kpada pendapat Jalaludin Rakhmat ( 1992 : 21-23). Selanjutnya dalam hal memilih judul, ada syarat yang harus dipenuhi, yaitu :
  •  Provokatif
  • Singkat dan padat
  • Relevan
  • Fungsional
  • Informal
  • Representatif
  • Merujuk kepada bahasa baku.
 Dalam menulis artikel kita harus merujuk pada referensi yang relevan. Mengutip referensi untuk artikel, sama sekali tidak memerlukan catatan kaki serta berbagai istilah teknis lain yang lazim ditemukan dalam tata cara pengutipan penulis karya ilmiah seperti makalah, skripsi, tesis, dan disertasi.
Ada tujuh langkah yang harus kita kerjakaan dalam pelaksanaan menulis artikel; 1) Kuasai pengertian intro. Intro adalah bagian pembukaan atau pendahuluan. Intro ditulis dalam kalimat yang ringkas, jelas, jernih, sederhana, da menarik; 2) Kenali dengan baik 3 fungsi intro, yaitu : atraktif, introduktif, korelatif, kredibiltas; 3) Carilah salah satu  jenis intro yang tetap sesuai dengan tuntutan topic; 4) Gunakan beberapa teknik pengembangan bahsan untuk mempertajam pengamatan serta memfokuskan ruang bidik analisis. Ada 6 teknik dalam pengembangan bahasan artikel, yaitu : penjelasan, contoh, perbandingan, kutipan, statistic, penegasan; 5) Perhatikan tiga prinsip dasar komposisi, yaitu : Kesatuan, pertautan dan titik berat; 6) Kuasai dengan baik cara penyusunan pesan. Ada 6 urutan organisasi pesan, deduktif, induktif, kronologis, logis, spasial, topical; 7) Pilih jenis penutup yang paling relevan dan paling baik. Artikel yang kita tulis dapat kita akhiri dengan menggunakan salah satu teknik berikut, a) menegaskan kembali topic atau pokok bahasan, b) mengakhiri dengan klimaks, c) mengajak khalayak untuk melakukan suatu tindakan, d) mengutip pendapat tokoh.
Pada tahap pengiriman artikel, kita harus mempejari sejumlah syarat artikel layak kirim, yakni 1) topic yang diangkat benar-benar actual dan atau kontroversial, 2) tesis yang diajukan orisinal serta mengandung gagasan baru dan segar, 3) materi yang dibahas menyangkut kepentingan masyarakat luas, 4) Topik atau pokok bahasan  yang dikupas diyakini tidak bertentangan dengan aspek etis, sosiologis, yuridis dan ideologis, 5) ditulis dalam bahasa baku yang benar dan baik, lincah dan segar, mudah dicerna dan komunikatif, 6) mencerminkan visi dan sikap penulis sebagai seorang intelektual atau cendikiawan, 7) referensial, 8) singkat utuh dan tuntas, 9) memenuhi kebutuhan sekaligus bias mengikuti selera dan kebijakan redaksional media massa, 10) memenuhi kualifikasi teknis-administratif media massa bersangkutan.
Artikel yang dimuat melewati prosedur yang tepat dan benar, antara lain :
  •  Naskah dimasukan dalam amplop cabinet atau amplop besar ditujukan kepada redaksi, beralamat lengkap dan akurat.
  • Pada sudut kiri atas amplop ditulis “artikel opini” dengan huruf capital.
  • Pada sudut kiri bawah amplop ditulis nama dan alamat lengkap pengirim artikel berikut nomor telepon rumah atau nomor telepon yang mudah dihubungi tanpa mencantukan gelar.
  • Artikel yang kita kirim sebaiknya dilengkapi dengan surat pengantar singkat.
  • Surat pengantar antara lain berisi “permohonan untuk dipertimbangkan” dan buka “perintah kepada redaktur opini untuk memuat artikel” yang kita kirimkan.
  • Sebaiknya disertakan biodata singkat penulis, termasuk mencantumkan nama sejumlah media yang pernah memuat artikel kita.
  • Dari biodata singkat yang dilampirkan dalam surat pengantar, hanya sebagian kecil yang dianggap paling penting sekaligus mencerminkan identitas atau profesi utama penulis saja yang dicantumkan untuk memenuhi keterangan penulis pada akhir artikel.
  • Untuk mempercepat proses penyuntingan dan pemuatan, sebaiknya naskah dilengkapi dengan disket atau compact disc.
  • Apabila diminta, sertakan perangko pengembalian dengan nilai nominal perangko secukupnya.
  • Naskah artikel yang dikirm paling lambat 10 hari sebelum tanggal yang diasumsikan merupakan saat paling tepat untuk pemuatan.
  • Naskah artikel yang dikirim melalui pos harus asli.
  • Naskah artikel bias juga dikirm melalui surat elektronik.
  • Bila perlu, cantumkan nomer rekening buku tabunan untuk memudahkan proses pengiriman honorarium.
  • Jangan mengirim satu naskah artikel yang sama kepada media lain karena dianggap tidak etis.

teknik penulisan berita



TEKNIK PENULISAN BERITA

TEKNIK PENULISAN BERITA

Dalam sebuah surat kabar dikenal ada: berita, feature, tajuk, pojok, kolom, surat pembaca, iklan. Biasanya ada pula fiksi, karikatur, foto- foto. Berita dan feature adalah fakta, pojok dan tajuk adalah opini dari pengasuh koran, kolom dan surat pembaca adalah oponi dari luar, iklan adalah sumber duit untuk penerbitan, sedangkan fiksi adalah karangan yang fiktif, bisa sebagai cerita sambung, cerpen dan sebagainya.
Pengertian Berita
    Banyak pakar komunikasi memberikan pengertian berita, seperti :
Nothclife, menekankan pengertian berita pada unsur keanehan, atau ketidaklaziman sehingga mampu menarik perhatian dan rasa ingin tahu.
Charnley, Mitchell, berita adalah segala sesuatu yang hangat atau aktual dan menarik perhatian sejumlah orang.
Chilton R. Rush, berita haruslah memberikan kepuasan atau rangsangan informasi terhadap sejumlah orang pembaca.
    Tidak semuah berita dapat dipublikasikan (layak muat), untuk dapat dipublikasikan sebuah berita haruslah memenuhi karateristik yang dikenal dengan nilai- nilai berita. Nilai berita digunakan untuk mengukur layak tidaknya suatu tulisan diangkat menjadi berita. Semakin tinggi nilai berita yang dikandung dalam sebuah peristiwa semakin kuat peristiwa tersebut dianggkat sebagai berita. Sebaliknya semakin rendah nilai beritanya semakin rendah pula peristiwa tersebut dianggkat sebagai berita. Masing- masing pakar jurnalistik memiliki karateristik tersendiri mengenai nilai berita, menurut Asep Syamsul M. Romli dalam bukunya Jurnalistik Praktis Untuk Pemula, menyebutkan ada empat nilai berita yaitu :
Cepat, yaitu aktual atau ketepatan waktu. Berita adalah sesuatu yang baru (new)
Nyata, yaitu informasi tentang sebuah fakta (fact) yang terdiri dari kejadian nyata, pendapat, dan pernyatan sumber berita.
Penting, yaitu menyangkut kepentingan orang banyak.
menarik, yaitu mengundang orang untuk membaca berita yang kita tulis.
Agus Wahyudi seorang Wartawan Harian Suara Merdeka biro Banyumas dalam diklat jurnalistik tingkat dasar mahasiswa se- Jateng dan DIY 2004, suatu peristiwa bisa menjadi berita kalau mempunyai nilai berita yant terdiri dari :
Dekat dengan kalayak
Berpengaruh terhadap hidup orang banyak atau dampak dari peristiwa itu ke masyarakat
Melibatkan orang- orang terkenal atau ketokohan orang yang terlibat dalam peristiwa tersebut.
Menyangkut angka statistik
Menyangkut hal- hal luar biasa atau hal biata tetapi menumbuhkan rasa simpati, empati, iba, menggugah
Yang jelas harus aktual dan baru terjadi
 Unsur- Unsur Berita
    Dalam penulisan berita maupun feature agar tercipta berita yang lengkap haruslah memenuhi unsur- unsur pokok berita, yang dikenal dengan 5W+1H;
What = apa yang terjadi
Where = dimana hal itu terjadi
When = kapan peristiwa itu terjadi
Who = siapa yang terlibat dalam kejadian itu
Why = kenapa hal itu terjadi
How = bagaimana peristiwa itu terjadi
Suatu berita memiliki struktur berita yang terdiri dari,
1.    Judul (head)
2.    Dateline
3.    Teras berita (Lead)
4.    Isi berita (Body)
1)    Judul Berita/ kepala berita (head news)
    Penulisa judul dalam berita merupakan hal yang penting karena memiliki fungsi untuk memberikan identitas, mempermudah pembaca, dan menarik perhatian pembaca.
2)    Dateline, yakni tempat atau waktu berita diperoleh dan disusun. Contoh: Jakarta, Kompas; Jakarta: Republika, Senin
3)    Teras Berita (lead)
    Teras berita adalah bagian berita yang terletak dialinea atau paragraf pertama sampai kedua, lead yang bagus tidak lebih dari 30 sampai 35 kata atau tiga barisan ketikan. Usahakan lead yang “bicara”, jangan terlalu panjang kalau bisa pendek dan sudah merangkum 5W+1H, umumnya lead disusun dalam bentuk:
Summary Lead atau Conclusion Lead: Teras berita yang menyimpulkan dan dipadatkan
Contoh: Kepala Negara mengisi hari liburnya dengan kegiatan santai di Kebun Raya dan Taman Safari Bogor, Minggu (14/12)
Statement Lead: Teras berita berupa pernyataan
Contoh: Kapolri menegaskan, pihaknya akan mengusut tuntas kasus Udin hingga pembunuhnya tertanggkap
Quotation Lead: Teras berita kutipan
Contoh: “Penyebaran isu menyesatkan harus diusut dan dihukum.” Demikian dikatakan Kepala Negara, kemarin, menanggapi munculnya isu- isu yang meresahkan masyarakat belakangan ini.
Contrast Lead: Teras berita kontras
Contoh: Bogor, yang berjulukan kota hujan, untuk pertama kalinya dalam sebulan terakhir ini dilanda kemarau. Warga kesulitan mendapatkan air bersih.
Exclamation Lead: Teras berita yang menjerit
Contoh: “Tidak…” demikian teriakan histeris terdakwa AP, mendengan putusan hakim yang memvonisnya dengan hukuman penjara seumur hidup.
Lead pasak (Peg): cari penyebab dari peristiwa atau kejadiannya
Lead Epigram: memasukan ungkapan atau rumusan yang akrab di masyarakat.
Lead diskriptif: menggambarkan secara runtut tapi cari yang sensasional atau luar biasa atau istilah yang umum dikenal.
Contoh: “Gedung pencakar langit di Jalan Imam…..Jakarta kemarin runtuh setelah dihantam pesawat Boing..dalam waktu lima menit….
Bentuk dan Jenis Susunan Berita
Bentuk susunan berita :
Bentuk Piramida terbalik; dalam penulisan berita dimulai atau diawali dari berita yang dianggap paling penting, setelah itu diikuti hal- hal yang kurang penting. Bentuk ini sering dipakai untuk menulis berita- berita langsung (straight news). Bagian paling penting dituangkan dalam lead atau alinea pertama berita
Bentuk Piramida tegak; penulisan berita diawali dari hal- hal yang kurang penting, kemudian diikuti kehal- hal yang makin lama makin penting.
Bentuk Pararel; penulisan berita ini antara alinea- alinea awal, pertengahan hingga akhir dianggap memiliki bobot yang tidak jauh berbeda.
Bentuk Kronologis; penulisan bentuk ini memaparkan data- data atau informasi secara berurutan. Antara alinea awal, pertengahan sampai akhir berita merupakan proses waktu atau peristiwa yang sulit untuk dipisahkan.
Dalam jurnalistik ada tiga macam tulisan yang biasanya dipakai media massa yaitu :
Straight News : berita langsung, apa adanya, ditulis secara singkat dan lugas dan padat akan unsur 5W+1H pada lead dan menggunakan piramida terbalik.
Feature : berita yang disajikan dalam bentuk yang ringan yang rekreatif, santai bahkan humanitif. Tulisan ini dimaksudkan untuk membuat senang atau menggugah simpatik pembaca dari suatu kejadian yang menyangkut aspek kehidupan. Feature merupakan karangan khas dengan menggunakan fakta, data yang dituangkan dalam tulisan berbentuk kisah. Menulis feature menggunakan bahasa bertutur, menceritakan dan memaparkan suasana mulai dari suasana kejadian, suasana yang sudah terjadi sampai pada suasana hanyut.
Laporan : berita yang ditulis secara detail dengan model Investigation News dan biasanya untuk kasus- kasus tidak tercover dalam straight news dan hard news. Keunggulan tulisan ada pada utuhnya persoalan yang ditampilkan, detail data yang disajikan, sudut pandang yang ditawarkan bahkan sisi- sisi yang sebelumnya belum terunggkap. Daya tarik laporan adalah data lengkap, runtut, dan format tulisan enak dibaca karena berdasarkan investigasi yang menyeluruh dan detail dari sang reporter..
Langkah- Langkah Penulisan
Hal- hal yang harus diperhatikan dalam penulisan berita
Obyektif, seorang wartawan harus menjaga jarak dengan peroistiwa yang diangkatnya sebagai berita, dengan demikian seorang wartawan dilarang melibatkan kepentingan pribadi dan pandangan subyektif atas peristiwa. Namun tulisan harus faktual atau dituliskan berdasarkan fakta dan data yang benar- benar ditemukan dilapangan.
Cover both side, tulisan harus seimbang dan berusaha mencantumkan semua pihak yang terlibat dalam peristiwa.
Prinsip hemat kata, prinsip dasar komunikasi menghendaki agar komunikasi berjalan dengan cepat dan jelas, dalam waktu dan ruang yang relatif terbatas, selain itu perhatikan penggunaan bahasa yang hemat dan maksud serta inti dari tulisan bisa dipahami. Hal ini agar berita efisien dan efektif, baik dari pemilihan diksi, membentuk kalimat, penyusunan alinea, hingga membentuk plot seefektif mungkin, yang terpenting dalam penulisan berita adalah pembaca mudah mencerna informasi yang disampaikan..
Berita harus menggandung unsur 5W+1H, artinya dalam berita harus dijelaskan peristiwa apa yang ditulis, siapa saja yang terkait, kapan itu terjadi, dimana terjadinya dan bagaimana rangkaian peristiwa tersebut.
Sebuah berita harus ditulis dalam piramida terbalik . Dalam pola ini maka data yang paling pentingt harus diletakan dialinea- alinea pertama. Dengan demikian semakin atas letak alinea, semakin penting pula data yang dikandungnya, alinea pertama yamg disebut dengan lead merupakan alinea terpenting. Sebab dalam lead inilah termuat angel(sudut bidik), berita dan inti yang dipaparkan.
Proses atau tahap menulis atau menyusun berita;
Fact Organizing
Yaitu pengorganisasian/ pengumpulan fakta oleh wartawan yamg akan menulis berita.Apakah itu hasil interview, kejadian langsung, ataupun menggunakan data- data tertulis yang telah tersedia.
Lead Decission
Yaitu penentuan lead untuk teras berita. Ingat, gagal menentukan lead, bisa berarti gagal menulis berita
Word Selection
Yaitu pemilihan kata- kata yang cocok, untuk mendukung penulisan berita, usahakan alur yang runtut, jangan melompat- lompat sehingga dapat mengganggu pemahaman pembaca.
Start To Write
Ambil mesin ketik atau komputer, kertas, jika perlu referensi pendukung. Konsentrasilah dalam menulis sehingga tidak keliru.

    Mungkin ini sedikit pemaparan singkat mengenai seklumit teknis penulisan dan jenis berita, seringlah membaca karena akan menambah wawasan dan mempermudah kita untuk menulis. Ingatlah sebanyak apapun teori yang kita kuasai dalam jurnalistik tidak akan banyak berarti jika tanpa latihan, karena kemampuan menulis bisa diasah melalui kebiasaan- kebiasaan.



Sumber tulisan :
Trisno Suhito; Wartawan Radar Banyumas, disampaikan pada Diklat Jurnalistik LPM Oyod Suket, (4/12), Baturaden Purwokerto
Syamsul Asep M. Romli, S.IP, Jurnalistik Praktis Untuk Pemula, PT Remaja Rosdakarya, Bandung, 2003.
Widodo, Drs, Menulis Berita di Surat Kabar dan Majalah, Indah , Surabaya, 1997.
Agus Wahyudi seorang Wartawan Harian Suara Merdeka biro Banyumas dalam diklat jurnalistik tingkat dasar mahasiswa se- Jateng dan DIY 2004

Komunikasi visual



Iklan dan Media Cetak

MENGENAL JAGAT DESAIN KOMUNIKASI VISUAL

Sebelum ditemukan mesin cetak, penyebaran informasi dilakukan dengan cara bahasa lisan dan berteriak teriak sambil membunyikan alat (gong) dari satu tempat ke tempat lainnya.
Di Indonesia sistem percetakan mulai dikenal  sekitar tahun 1596, Sebuah pendapat mengatakan, iklan mulai merambah nusantara pada abad ke 16, bersamaan dengan kegiatan perdagangan orang-orang eropa di Indonesia.
Menurut Bedjo Riyanto,iklan pertama kali muncul di Indonesia pada 7 Agustus 1744 di batavia, bersamaan dengan terbitnya surat  kabar Bataviaasche Nouvelles milik VOC.
Desain Komunikasi Visual ( DKV),memiliki peran mengkomunikasikan pesan atau informasi kepada pembaca dengan berbagai kekuatan visual, seperti tipografi, ilustrasi, warna, garis, layout,dan sebagainya dengan bantuan teknologi.

Tugas utama desain grafis:
- Menyampaikan informasi atau pesan-pesan dari pemberi order(klien) kepada sasaran pembaca yang di tuju (target audiens).
- Untuk  menyampaikan pesan dari klien desainer perlu menggunakan elemen-elemen visual seperti: Huruf, Garis, Warna, Gambar, Bidang yg disusun semenarik mungkin.
- Desain yang komunikatif dan menyenangkan dapat diwujudkan dengan bantuan: Ilustrator, Fotografer, Visualizer, Kartunis, Pelukis, Layouter, Kaligrafer, Tipografer, Penulis naskah( copywriter).

BAB 5
IKLAN DAN MEDIA CETAK

-Iklan dapat diartikan menyerukan informasi atau membuat audiens berpalin memperhatikan pesan.
-Iklan adalah pesan yang menawarkan suatu produk yang ditujukan kpada masyarakat lewat suatu media. (Rhenald kasali)
-Dalam pembuatan iklan, Art director bertanggung jawab membuat keputusan seni atau desain, seangkan copywriter bertugas menyiapkan naskah atau teks iklan.
-Sebagaian besar iklan cetak memuat dua elemen, Visual (seni rupa) dan Verbal (naskah)

Unsur-Unsur Naskah Iklan Media Cetak
1.Headline (kpala tulisan) ? pesan verbal yang paling ditonjolkan, yang diharapkan utk dibaca pertama kali oleh audiens. Posisinya dimana saja, tidak selalu diatas.
2.Subheadline (subjudul) ? kalimat penjela atau kelanjutan dari headline.
3.Bodycopy (bodytext) ? teks yang menguraikan informasi produk lebih detail, agar dapat menarik pembaca utk membeli produk yang diiklankan.
4.Tagline (slogan) ? kalimat pendek yang menyerukan spirit, kulaitas, dan keunggulan produk.
5.Baseline ? bagian pentup dari Iklan.
6.Product shot ? foto produk atau brand yang ditawarkan.
7.Unsur tambahan
•Flash : perkataan pendek yang ditonjolkan secara khusus. Ex: sale, new, discount dll.
•Kupon, dipakai utk mendapatkan respon atau tanggpan secara lansung dari konsumen.

Komponen Iklan
1.Strategi iklan ? diberikan oleh pihak klien kpda tim kreatif, menjelaskan tentang target audience, keunggulan produk, dll
2.Konsep iklan : penjabaran dari strategi kreatif. Merupakan solusi konsep desain komunikasi visual.
3.Desain : penampilan visual secara menyeluruh dari iklan.
4.Naskah : bagian verbal dari iklan yang mengekspresikan konsep bersama dg visual.
?

Naskah Iklan Terdiri dari beberapa bagian, yaitu:
1.Headline ? menggunakan huruf paling besar dan mencolok.
•Identification Headline, langsung menyebutkan identitas, merek. Ex: NOKIA. Connecting people.
•Advice or benefit Headline, memberikan nasihat, manfaat den kelebihan produk. Ex: ayo kita perbaiki! Sebelum berlubang (pepsodent).
•Informasi or News headline, berisi berita atau informasi suatu produk. Ex: tiada lagi low batt dg tenaga matahari (Samsung E1107)
•Selective headline, penawaran kpada konsumen khusus yang menjadi target pasar (mis: pria, wanita dll)
•Command Headline, anjuran atau perintah kepada pembaca utk menggunakan produk yg diinginkan. Ex: beli kijang sekarang (KIJANG).
•Question Headline, gaya bertanya kpada pembaca. Ex: Ngobrol semaleman? No problem. (simpati).
•Boast Headline, melebih lebihkan keunggulan produk. Ex: terbukti rajanya bebek (HONDA).
2.Overline atau lead-in ? terletak di atas headline, dan hampir selalu menggunakan huruf lebih kecil dari headline.
3.Subheads ? sering ditempatkan dibawah headline karena merupakan penjelasan dari headline, tetapi bisa dibagian lain.
4.Bodycopy ? merupakan pesan utma iklan.
5.Caption ? bagian kecil dari iklan yang fungsinya menjelaskan gambar, penawaran khusus, dll.
6.Blurb atau Ballon ? Naskah iklan yg dibuat seakan diucapkan oleh orang atau ilustrasi iklan.
7.Box/Panel ? keterangan khusus yang dibuat lebih menarik ditempatkan pada posisi yang strategis.
8.Slogan, Logotype dan signature ? sering dipakai sebagai main visual.
?Secara umum, desain iklan media cetak memiliki kriteria sbb:
1.Memuat nama dan logo atau brand name yang mudah dikenal/diinget.
2.Ada penonjolan visual, bisa berupa headline atau ilustrasi.
3.Mempermudah pembaca untuk merespon.
4.Ada ajakindan utk melakukan tindakan yang cukup menonjoldan mudah dibaca.
5.Ada pesan utama yg disampaikan secara jelas, sederhana, dan tidak berbelit belit.
6.Citra desain disesuaikan dg jenis produk atau perusahaan.
7.Memiliki ciri khas, berbeda dg iklan produk2 lainnyayg sejenis (pesaingnya).
?Ilustrasi berasal dari bahasa latin ilustrare yg artinya menerangi, menghias.
?Burton memberikan beberapa saran yang dapat anda lakukan saat ragu-ragu dalam menentukan ilutrasi, yaitu:
1.Figur manusia lebih menarik daripada benda.
2.Bayi dan hewan kesayangan secara umum mempunyai daya tarik cukup kuat.
3.Figure lelaki cenderung lebih menarik utk iklan produk-produk lelaki.
4.Kadang2 ilustrasi menggunakan huruf (all-type) bisa lebih efektif dari gambar terutama utk menyampaikan informasi tentang perkembangan penting atau utk mendramatisir produk baru.
5.Selebritis dapat menarik perhatian dg baik jika digunakan utk ilustrasi iklan produk yg sesuai.
?Perbedaan Iklan majalah dan Iklan surat kabar
•Iklan Majalah ?pada umumnya berukuran satu halaman majalah (sekitar A4) atau dua halaman berhadapan( kiri dan kanan), menggunakan jenis kertas bertekstur halus, dan berwarna.
•Iklan Surat kabar ?memiliki ukuran yang lebih bervariasi, bisa satu halaman penuh, ½ atau ¼ halaman atau hanya selebar 1 kolom. Dicetak diatas kertas Koran yg relative kasar dan menyerap tinta. Bisa full colour maupun black and white.
?Segmen pembaca Iklan Majalah dari beberapa aspek ? Demogratis (anak2, remaja, pria, dll), Geografi, Psikologis, Isi majalah, mis: majalah berita, majalah wanita dewasa, dll.
?Iklan Surat kabar memiliki beberapa karakteristik dan spesifikasi dlm merancang iklan, yaitu:
•Frekuensi terbit, umumnya terbit setiap hari (harian)
•Kelas ekonomi-sosial pembaca
•Peredaran nasional atau local
•Penekanan isi (ekonomi, criminal, agama, olahraga, atau umum)


BAB 6
DESAIN POSTER

Poster sebagai bentuk publikasi dua dimensional dan satu muka, digunakan untuk menyajikan informasi, data, jadwal, atau penawaran, dan untk mempromosikan orang, acara, tempat, produk, perusahaan, jasa atau organisasi. (Robin Landa)
Menurut John Gierla, perbedaan poster dg media cetak lainnya adalah:
-poster menyampaikan informasi pada pembaca yang sedang bergerak, sementara iklan majalah, brosur, katalog dll dirancang untuk pembaca yang memiliki waktu cukup, bisa dibaca sambil duduk, tiduran atau bediri alam waktu relative lama.
-Poster harus mampu membujuk pembaca, membangkitkan keinginan untuk membeli melalui pesan-pesan yg singkat, padat dan jelas.
-Fungsi poster yaitu menyampaikan pesan atau informasi secara cepat dan menyenangkan.
-Petunujuk dalam membuat Poster menurut Siebert dan Ballard, yaitu:
1.Ukuran huruf utk poster dibuat besar sehingga terbaca dari jarak jauh.
2.Layout dibuat simple, tidak membingungkan pembaca.
3.Masukan informasi penting yang dibutuhkan pembaca, seperti tanggal, jam, tempat, harga tiket CP, dll.
4.Ada satu elemen yg ditonjolkan (paling Dominan), baik judul ataupun ilustrasi, yg sekilas dapat menarik perhatian.
5.Memuat satu informasi paling penting dan ditonjolkan dg ukuran warna, atau value (kontras).
6.Memuat unsur seni yang sesuai dg pesan atau informasi.
7.Huruf dan elemen visual disusun dalam urutan yg logis.
8.Ilustrasi foto hendaknya dipilih yg tidak lazim (unusual) dan bila perlu di cropping agar lebih terlihat.
9.Huruf utk Poster sebainya tebal, dg warna2 kontras sehingga mudah terlihat dari kejauhan.

Menurut Landa, kriteria desain poster harus dikaitkan dg tujuan2 poster, yaitu:
1.Menyampaikan informasi secara jelas dan mudah dipahami
2.Menciptakan desain yang seketika dapat dibaca dan dipahami
3.Menciptakan desain yang mudah dibaca dari kejauhan
4.Menyajikan informasi penting yang dibutuhkan pembaca
5.Menyusun informasi dg urutan yg mudah diikuti
6.Menyusun elemen visual secara hierarki dan menyatu
7.Menyusun elemen2 poster berdasarkan prinsip2 desain grafis
8.Membuat desain yg sesuai dg subjek, audiens, dan lingkungannya.
9.Mengekspresikan spirit dan subjek atau pesan yg disampaikan.
?Desain poster yg efektif umumnya memiliki kriteria sebagai berikut:
•Mampu menarik perhatian
•Berhasil menyampaikan informasi secara cepat
•Mampu meyakinkan, memengaruhi dan membentuk opini
•Menggunakan warna2 yang mengesankan sederhana
•Sederhana
?Pedoman utk mengelola tipografi poster
1.Teks (informasi verbal) sebaikya disusun dari kiri ke kanan dan dari atas kebawah, bukaan sebaliknya.
2.Judul utama (headline) harus cukup besar, antara 100-150 point dan terbaca dari jarak sekitar 4 meter.
3.Pengguna huruf capital (all caps) utk judul dan teks akan lebih sulit dibaca.
4.Ukuran huruf utk Body text minimal 30-36 point
5.Tingkat kemudahan baca paling tinggi adalah teks warna hitam (gelap) di atas background warna terang.
6.Hindari judul yg terlalu panjang, ukuran font tidak kurang dari 24 point.
7.Secara keselurahan, tipografi untuk poster sebaiknya simple, mudah dibaca, menarik dan sesuai dg isi poster.

Fungsi Ilustrasi adalah utk memperjelas teks dan sekaligus sebagai eye-catcher.
Kriteria ilustrasi yg efektif sbb:
1.Komunikatif, informative, mudah dipahami.
2.Menggugah perasaan dan hasrat
3.Ide baru, orsinil, bukan merupakan plagiat
4.Memiliki daya pukau yang kuat.
5.Foto atau gambar memiliki kualitas baik.

Jurus2 Desain poster
Dua komponen desain poster, tipogrfi dan ilustrasi, perlu disusun berdasrkan prinsip2 desain. Kaidah2 desain ini sangat mudah dihafal, namun cukup sulit dipraktekan, yaitu:
1.Keseimbangan (balance) ? dapat dibangun mengguankan garis, warna, value, ukuran, bidang, dan tekstur. Keseimbangan dibagi dua, yaitu
•Keseimbangan simetris (formal) dilakukan dg membagi sama berat antara kiri dan kanan atau bagian atas dan bawah.
•Keseimbangan asimetris (informal) tidak perlu mambagi bidang secara simetris atau setara, tetapi anatara bagian kiri dan kanan, atas dan bawah, terasa seimbang.
2.Tekanan (emphasis) ? penonjolan salah satu elemen poster. Penekanan bisa pada ilustrasi, logo, judul, slogan atau elemen lainnya yang dianggap penting dan mendesak utk disampaikan. Penekanan elemen penting bisa diciptakan dg bebrapa cara, yaitu:
•Kontras antara background dg ilustrasi atau teks
•Kontras warna dan kontras value
•Kontras ukuran, jenis, warna dan style huruf
•Ilustrasi dibuat besar
•Menggunakan bidang kosong (white space) utk memunculkan elemen yg ingin dibaca pertama kali.
3.Irama (Rhythem) ? cara penyusunan elemen2 grafis dalam satu layout. Pada desain poster irama dapat berupa repetisi dan variasi. Repetisi adalah penyusunan elemen desain secara berulang-ulang (konsisten), Varisi adalah perulangan disertai perubahan bentuk, ukuran, warna, value, jarak dan posisi elemen desain.
4.Kesatuan (Unity) ? Terciptanya kesatuan dalam desain poster sangat diperlukan sehingga secara keseluruhan tampak selaras, harmonis dan nyaman dipandang. Elemen pemersatu bisa berupa warna, garis, jenis huruf, bentuk bidang dan sebagainya.
White space : bagian dari strategi untuk menciptakan kemudahan baca sekaligus membuat halaman tampak lebih menarik. (Mario R. Garcia).
Unsur white space dalam desain poster tidak hanya meningkatkan kemudahan baca (readability), tetapi juga menambah kenyamanan baca (legibility)
Karya Desainer poster : perpaduan natar ekspresi visual (seni rupa) dan verbal (bahasa) yg bertujuan menginformasikan, membujuk dan menjual suatu produk ataupun jasa. Secara umum ada dua tugas pentinng yg harus dilakukan oleh desainer poster, yaitu:
1.Menyampaikan pesan atau informasi kpda audience secara jelas
2.Menciptakan desain yg menarik dan mengesankan sehingga informasi yg disampaikan dpt menimbulkan hasrat atau membujuk target audiens.