Secara teknis jurnalistik, artikel adalah salah satu bentuk opini yang terdapat dalam surat kabar atau majalah. Disebut salah satu, karena masih ada bentuk opini yang lain, diantaranya : 1) Tajuk rencana, merupakan opini berisi pendapat dan sikap resmi suatu media sebagai institusi penerbitan terhadap persoalan actual, fenomenal, dan atau kontroversial yang berkembang di masyarakat; 2) Karikatur, diartikan sebagai opini redaksi media dalam bentuk gambar yang sarat dengan muatan kritik social dengan memasukan unsur kelucuan, anekdot, atau humor agar siapapun yang melihatnya bias tersenyum, termasuk tokoh atau objek yang dikarikaturkan itu sendiri; 3) Pojok adalah kutipan pernyataan sngkat nara sumber atau peristiwa tertentu yang dianggap menarik atau kontroversial, tujuannya untuk mengingatkan. Kritis tetapi tetap etis; 4) Kolom adalah opini singkat seseorang yang lebih banyak menekankan aspek pengamatan dan pemaknaan yang terdapat dalam masyarakat; 5) Surat pembaca adalah opini singkat yang ditulis oleh pembaca dan dimuat dalam rubric khusus surat pembaca. Semuanya ditmpatkan dalam satu halaman khusus. Ini yang sering disebut sebagai halaman opini (opinion page).
Artikel yang ditulis untuk konsumsi surat kabar atau majalah memiliki 7 karakteristik :
- Ditulis dengan atas nama.
- Mengandung gagasan actual dan atau kontroversial.
- Gagasan ang diangkat harus menyangkut kepentingan sebagian terbesar khalayak pembaca.
- Ditulis secara referensial dengan visi intelektual.
- Disajikan dalam bahasa yang hidup, segar, popular, komunikatif.
- Singkat dan tuntas.
- Orisinal
Jenis-jenis artikel :
- Artikel praktis.
- Artikel Ringan.
- Artikel halaman opini.
- Artikel analisis ahli.
Apa sebenarnya fungsi artikel dalam media cetak ? Ada 2, bagi surat kabar dan bagi penulis, yakni sebagai penafsir dan penerjemah berita bagi surat kabar dan sebagai wahana diskusi dan sosialisasi gagasan, kontribusi pemikiran dalam rangka kerangka mencari solusi, serta proses sarana aktualisasi dan eksistensi diri bagi penulis.
Ada beberapa kriteria kemampuan yang harus dimiliki oleh calon penulis artikel, yaitu :
- Teknikal.
- Mental.
- Reading-habit.
- Intelektual.
- Sosiokultural.
Sebagai proses kreatif, menulis artikel dibagi ke dalam 3 tahap : 1) Persiapan penulisan, dalam tahap ini kita harus menyiapkan beberapa aspek, antara lain : Aspek administrative, aspek teknis, aspek akademis dan aspek psikologis. Menulis memang proses kreatif, tetapi hasilnya tidak akan memuaskan selama tidak ditunjang oleh pemenuhan persyaratan yang sifatnya administrative, kreatif da disiplin; 2) Pelaksanaan penulisan. Pada tahap ini, kita harus memusatkan perhatian hanya kepada tulisan dan menghindari gangguan yang bias membatalkan aktivitas kreatif kita. Dengan berpedoman pada kerangka karangan yang sudah kita buat disertai daftar referensi yang sudah tersusun diatas meja, maka pekerjaan kita hanya satu : menulis dan terus menerus; 3) Perbaikan materi tulisan, meliputi : a) Judul, b) Intro, c) Komposisi, d) Akurasi dan relevansi data, e) Ejaan dan istlah-istilah teknis serta kata serapan yang dipakai, f) Gramatika, g) Bobot dan substansi materi tulisan dan h) Asumsi dampak yang diharapkan dari media dan khalayak pembaca. Ketiga sangat menentukan seseorang dalam menuai keberhasilan atau sebaliknya kegagalan dalam proses penulisan artikel.
Carilah ide yang menarik ketika ingin menulis sebuah artikel. Ide adalah sesuatu yang melintas dalam pikiran kita. Bisa dalam bentuk kata, kalimat, gambar, symbol, warna, isyarat, tanda; bias juga nama orang, binatang, hewan, tumbuhan. Dari situ muncullah gagasan yang memotivasi kita untuk melakukan suatu pernyataan, sikap, atau tindakan tertentu. Sumber ide yang kemudian diangkat menjadi sumber topic dapat dilacak dari, antara lain :
- Pengalaman pribadi
- Hobi atau keterampilan.
- Pengalaman pekerjaan atau profesi.
- Pendapat dan hasil pengamatan pribadi.
- Peristiwa actual.
- Masalah social.
- Kejadian khusus.
- Minat khlayak banyak.
Syarat ide yang baik menunjuk pada 3 hal :
- Aktual
- Relevan
- Terjangkau
Tetapkan topic secara spesifik, maksudnya dalam penulisan artikel, topic sebaiknya dirumskan dalam satu kalimat yang utuh. Kita bias merujuk kpada pendapat Jalaludin Rakhmat ( 1992 : 21-23). Selanjutnya dalam hal memilih judul, ada syarat yang harus dipenuhi, yaitu :
- Provokatif
- Singkat dan padat
- Relevan
- Fungsional
- Informal
- Representatif
- Merujuk kepada bahasa baku.
Dalam menulis artikel kita harus merujuk pada referensi yang relevan. Mengutip referensi untuk artikel, sama sekali tidak memerlukan catatan kaki serta berbagai istilah teknis lain yang lazim ditemukan dalam tata cara pengutipan penulis karya ilmiah seperti makalah, skripsi, tesis, dan disertasi.
Ada tujuh langkah yang harus kita kerjakaan dalam pelaksanaan menulis artikel; 1) Kuasai pengertian intro. Intro adalah bagian pembukaan atau pendahuluan. Intro ditulis dalam kalimat yang ringkas, jelas, jernih, sederhana, da menarik; 2) Kenali dengan baik 3 fungsi intro, yaitu : atraktif, introduktif, korelatif, kredibiltas; 3) Carilah salah satu jenis intro yang tetap sesuai dengan tuntutan topic; 4) Gunakan beberapa teknik pengembangan bahsan untuk mempertajam pengamatan serta memfokuskan ruang bidik analisis. Ada 6 teknik dalam pengembangan bahasan artikel, yaitu : penjelasan, contoh, perbandingan, kutipan, statistic, penegasan; 5) Perhatikan tiga prinsip dasar komposisi, yaitu : Kesatuan, pertautan dan titik berat; 6) Kuasai dengan baik cara penyusunan pesan. Ada 6 urutan organisasi pesan, deduktif, induktif, kronologis, logis, spasial, topical; 7) Pilih jenis penutup yang paling relevan dan paling baik. Artikel yang kita tulis dapat kita akhiri dengan menggunakan salah satu teknik berikut, a) menegaskan kembali topic atau pokok bahasan, b) mengakhiri dengan klimaks, c) mengajak khalayak untuk melakukan suatu tindakan, d) mengutip pendapat tokoh.
Pada tahap pengiriman artikel, kita harus mempejari sejumlah syarat artikel layak kirim, yakni 1) topic yang diangkat benar-benar actual dan atau kontroversial, 2) tesis yang diajukan orisinal serta mengandung gagasan baru dan segar, 3) materi yang dibahas menyangkut kepentingan masyarakat luas, 4) Topik atau pokok bahasan yang dikupas diyakini tidak bertentangan dengan aspek etis, sosiologis, yuridis dan ideologis, 5) ditulis dalam bahasa baku yang benar dan baik, lincah dan segar, mudah dicerna dan komunikatif, 6) mencerminkan visi dan sikap penulis sebagai seorang intelektual atau cendikiawan, 7) referensial, 8) singkat utuh dan tuntas, 9) memenuhi kebutuhan sekaligus bias mengikuti selera dan kebijakan redaksional media massa, 10) memenuhi kualifikasi teknis-administratif media massa bersangkutan.
Artikel yang dimuat melewati prosedur yang tepat dan benar, antara lain :
- Naskah dimasukan dalam amplop cabinet atau amplop besar ditujukan kepada redaksi, beralamat lengkap dan akurat.
- Pada sudut kiri atas amplop ditulis “artikel opini” dengan huruf capital.
- Pada sudut kiri bawah amplop ditulis nama dan alamat lengkap pengirim artikel berikut nomor telepon rumah atau nomor telepon yang mudah dihubungi tanpa mencantukan gelar.
- Artikel yang kita kirim sebaiknya dilengkapi dengan surat pengantar singkat.
- Surat pengantar antara lain berisi “permohonan untuk dipertimbangkan” dan buka “perintah kepada redaktur opini untuk memuat artikel” yang kita kirimkan.
- Sebaiknya disertakan biodata singkat penulis, termasuk mencantumkan nama sejumlah media yang pernah memuat artikel kita.
- Dari biodata singkat yang dilampirkan dalam surat pengantar, hanya sebagian kecil yang dianggap paling penting sekaligus mencerminkan identitas atau profesi utama penulis saja yang dicantumkan untuk memenuhi keterangan penulis pada akhir artikel.
- Untuk mempercepat proses penyuntingan dan pemuatan, sebaiknya naskah dilengkapi dengan disket atau compact disc.
- Apabila diminta, sertakan perangko pengembalian dengan nilai nominal perangko secukupnya.
- Naskah artikel yang dikirm paling lambat 10 hari sebelum tanggal yang diasumsikan merupakan saat paling tepat untuk pemuatan.
- Naskah artikel yang dikirim melalui pos harus asli.
- Naskah artikel bias juga dikirm melalui surat elektronik.
- Bila perlu, cantumkan nomer rekening buku tabunan untuk memudahkan proses pengiriman honorarium.
- Jangan mengirim satu naskah artikel yang sama kepada media lain karena dianggap tidak etis.